IMAM

JANGAN LUPA SOLAT SELAGI SEMPET INGAT WAKTU SOLATMU SEBELUM DATANG AJALMU . . . . . . . . .

Senin, 04 Maret 2013


BAB I
PENDAHULUAN
Makanan merupakan salah satu hal yang sangat dibutuhkan mahluk hidup, terkhusus bagi manusia. Salah satu kebutuhan manusia yang sangat diperlukan dalam tubuh adalah protein, dimana sumber akan protein terbagi menjadi protein nabati dan hewani. Salah satu sumber protein nabati yang banyak terdapat di masyarakat adalah kedelai. (Irianto, Djoko Pekik. 2007)
Kedelai (Glycine max (L) Merr) atau yang lebih familiar dikenal dengan kacang kedelai, merupakan sumber protein nabati yang effisien dan jika ditinjau dari segi harga merupakan sumber protein yang cukup terjangkau sehingga sebagian besar kebutuhan protein nabati dapat dipenuhi dari hasil olahan kacang kedelai. Kacang kedelai dikenal sebagai makanan terbaik kadar proteinnya, dapat mencapai 35% dari beratnya. Ditambah lagi kandungan asam amino penting yang terdapat dalam kacang kedelai yaitu isoleucine, leucine, lysine, methionine, phenylalanine, threonin, triptophane dan valin yang rata-rata tinggi, kecuali methionine dan phenylalanine. Serta  kacang kedelai mengandung kalsium, fosfor, besi, vitamin A dan B.
1
Hasil penelitian diberbagai bidang kesehatan telah membuktikan bahwa konsumsi produk-produk kedelai berperan penting dalam menurunkan resiko terkena berbagai penyakit degeneratif. Ternyata, hal tersebut salah satunya disebabkan adanya zat isoflavon dalam kedelai.
Seiring dengan perkembangan zaman berbagai macam olahan pangan dengan berbahan dasar kacang kedelai telah banyak ditemukan di masyarakat. Hasil olahan kacang kedelai terbagi menjadi 2 kelompok, yakni yang diragikan dan tak diragikan. Salah satu hasil olahan kacang kedelai adalah tempe. Tempe merupakan makanan umum di Indonesia yang terbuat dari kacang kedelai.
Dari berbagai keuntungan yang didapat dari kacang kedelai sebagai salah satu sumber vitamin B1 sehingga mendasari penulis ingin mengetahui ada tidaknya vitamin B1 dan seberapa besar kadar vitamin B1 ketika mengalami perebusan pada kacang kedelai.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah lama perebusan berpengaruh terhadap kadar Tiamin (vitamin B1) pada kacang kedelai.
Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kacang kedelai (Glycine max (L) Merr) yang mengalami perebusan dapat mempengaruhi kadar vitamin B1. Adapun tujuannya adalah untuk menentukan kadar Tiamin (vitamin B1) pada kacang kedelai (Glycine max (L) Merr) serta untuk mengetahui pengaruh waktu perebusan terhadap kadar Tiamin (vitamin B1) pada kacang kedelai (Glycine max (L) Merr).
Adapun menfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat memberikan informasi tentang kandungan gizi dari kacang kedelai  (Glycine max (L) Merr) dan sebagai sumber informasi untuk penelitian-penelitian selanjutnya.

Tidak ada komentar: