Dikutip dari : www.voanews.com/indonesia/nwes/PBB-Kampanyekan-Khitan-untuk-Kurangi-Risiko-HIV-135613548.html
tertangal 16 Desember 2011
Penyakit AIDS kian menghantui masyarakat khususnya kaula muda dengan banyaknya ditemukan penderita AIDS dengan gejala-gejala awal yang susah di dedeteksi oleh pasangannya. Dengan menjaga agar tidak melakukan hubungan seks secara bebas tanpa ikatan perkawinan dan pentingnya melakukan pendidikan seks secara positif sejak dini sangatlah diperlukan.
Dimana Organisasi AIDS PBB (UNAIDS) dan Rencana Darurat Presiden Amerika bagi pemberantasan AIDS (PEPFAR) mengumumkan kampanye berjangka lima tahun untuk membujuk kaum lakilaki di 14 negara Afrika agar secara sukarela melakukan khitan. Berbagai penelitian belakangan ini menunjukkan bahwa khitan mengurangi risiko penularan HIV melalui hubungan seks laki-laki dan perempuan hingga sekitar 60 persen.
Dalam sejarah singkatnya khitan adalah syariat agama islam yang berpangkal dari millah (ajaran agama) Nabi Ibrahim AS, yang mana ketika itu Khitan yang dilakukan Nabi Ibrahim saat berumur 80 tahun yang masih mengunakan kampak. Sukurlah kini khitan tidak lagi mengunakan kampak dan tidak terasa sakit lagi kawan, perkembangan ilmu teknologi mendorong dunia kesehatan meluncurkan suatu alah khitan yang tidak menimbulkan rasa sakit seperti halnya kampak. Perangkat kedokteran yang disebut PrePex ini digunakan untuk melakukan khitan tanpa oprasi pada lelaki dewasa yang dengan harga terjagkau, aman dan tanpa menimbulkan rasa sakit. Mudah-mudahan hal ini dapat memberi motifasi bagi rekan-rekan semua yang belum khitan (sunat) ya . . . . . . . Amiiiiiiin
Mengingat pentingnya berkhitan, tak hanya agama Islam saja yang mewajibkan akan tetapi juga di dalam agama Nasrani pun Khitan itu diwajibkan, bahkan mereka yang tidak berkhitan di ancam hukuman mati, sebagai mana dalam kutipan kitab kajian 17 ayat 14 “ dan orang yang tidak disunat, yakni laki – laki yang tidak di kerat kulit khatanya, maka orang itu harus di lenyapkan dari antara oarng – orang sebangsanya : iya telah mengingkari perjanjian-Ku “.
Setiap apa yang telah diperintahkan oleh Allah SWT, pastilah mempunyai maksud dibalik itu, tak terkecuali terkadang yang ada kalanya manfaat dibalik itu tak dapat dicapai oleh akal dan ada juga yang dapat dijangkau oleh akal, adapun manfaat Khitan yaitu :
1. Menjadikan kemaluan lebih bersih dan mudah membersihkannya, terutama dari sisa-sisa urine, sehingga akan terjaga kesuciannya, karena tidak ada sisa kencing.
2. Sebagai ciri atau tanda seorang hamba yang setia kepada pemimpin serta pemimpin yang peduli akan kesehatan dan kebersihan.
3. Memberikan nilai keindahan.
4. Jika telah berkeluarga penis akan lebih bersih, tidak mudah lecet atau iritasi dan dapat mencegah ejakulasi dini.
5. Mencegah penumpukan spegma, yaitu kotoran yang lengket berwarna putih yang sering berbau tidak sedap yang berasal dari lemak yang dihasilkan tubuh yang bercampur bakteri dan sisa urine.
6. Menimalkan penyebaran HIV dan penyebaran HPV (Human Poppiloma Virus) dengan menjaga kebersihan sebelum sesaat dan sesudah melakukan hubungan seks.
7. Khitan melindungi istri. Istri yang bersuamikan laki-laki berkhitan relatif lebih aman dari terjangkiti kanker leher rahim serta mencegah timbulnya penyakit kanker serviks.
Empat belas Negara yang ditarget UNAIDS adalah Afrika Selatan, Botswana, Ethiopia, Kenya, Lesutho, Malawi, Mozambik, Namibia, Rwanda, Swaziland, Rwanda, Swaziland, Uganda, Tanzania, Zambia dan Zimbabwe.
Menurut direktur badan AIDS PB (UNAIDS), Michel Sidibe mengatakan pengalamannya bekerja bersama masyarakat Luo di Kenya telah membuatnya yakin bahwa kaum lelaki akan berkhitan secara sukarela begitu mereka memahami dampaknya. Kunci lain bagi kesuksesan kampanye berkelanjutan untuk memberantas AIDS adalah membujuk pemimpin negara-negara Afrika agar mengambil peran utama.
Harapan saya adalah dengan melibatkan para pemimpin di dunia ini untuk terlibat dalam memberi pemahaman kepada semua lapisan masyarakat dalam pengetahuan bahaya akan seks bebas dan yang terpenting pengetahuan agama sebagai antibodi bagi masyarakat, Untuk membentuk karakter seseorang agamis tanpa meningalkan toleransi antara sesama mahluk hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar