PENGARUH LAMA PEREBUSAN KEDELAI (Glycine max (L) Merr) TERHADAP
KADAR VITAMIN B1 SECARA
SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
MUHAMMAD IMAM NAWAWI
11.02.201.089
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
MAKASSAR
2013
PENGARUH LAMA PEREBUSAN KEDELAI (Glycine max (L) Merr) TERHADAP KADAR
VITAMIN B1 SECARA
SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
Skripsi
Sebagai Salah Satu
Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana
Program Studi Farmasi
Disusun dan Diajukan
Oleh
MUHAMMAD IMAM NAWAWI
11.02.201.089
Kepada
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
MAKASSAR
2013
PENGARUH LAMA PEREBUSAN KEDELAI (Glycine max (L) Merr) TERHADAP KADAR
VITAMIN B1 SECARA
SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
Disusun dan Diajukan
Oleh
MUHAMMAD IMAM NAWAWI
11.02.201.089
Telah Dipertahankan
Didepan Tim Penguji Ujian Skripsi
Pada Tanggal …… 2013
Dan Dinyatakan Telah
Memenuhi Syarat
Menyetujui/Mengetahui
NUR ADI, S.Si.,M.Kes.
Pembimbing Utama
AJENG
KURNIATI R, S.Si.,M.Kes.,Apt
SYAFRUDDIN, S.Si.,M.Kes Pembimbing Pertama Pembimbing Kedua
Ketua Program Studi Farmasi Dekan Fakultas Farmasi
SYAFRUDDIN,S.Si,.M.Kes AJENG KURNIATI R,S.Si.,M.Kes.,Apt
PRAKATA
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas rahmat dan Karunia-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada
Jurusan Farmasi Universitas Indonesia Timur Makassar. Dan semoga hasil
penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan sebagai bahan
informasi kepada aparat terkait dalam upaya peningkatan ilmu pengetahuan di
negeri ini.
Rasa
Hormat dan terimakasih yang tak terhingga penulis haturkan kepada Ayahanda Hasanuddin dan Ibunda Sitti Nurjanah yang kami cintai yang selalu memberikan doa,
dorongan dan bantuan baik secara moril maupun material selama penulis
menjalankan pendidikan. Juga kepada kakanda tercinta Sitti Khatijah dan Suyono, Terima kasih atas bantuan dan
kasih sayangnya yang tidak ternilai harganya.
Dalam
menyelesaikan tugas akhir ini, penulis menemukan berbagai macam cobaan,
tantangan dan kesulitan, namun berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak,
sehingga skripsi ini dapat terwujud. Dengan ini saya sampaikan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Nur Adi, S.Si.,M.Kes sebagai pembimbing utama, Ibu Ajeng Kurniati Roddu, S.Si.,M.Kes.,Apt
sebagai pembimbing pertama dan Bapak Syafruddin,
S.Si.,M.Kes sebagai pembimbing kedua atas keikhlasannya meluangkan waktu
untuk memberikan petunjuk, pemikiran, bimbingan dan saran kepada penulis mulai
dari penyusunan rencana penelitian hingga selesainya skripi ini. Pada
kesempatan ini juga penulis ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginnya kepada:
1. Bapak
Rektor Prof. Dr. H. Baso Amang, SE.,M.Si
dan Ketua Yayasan Indonesia Timur H.
Haruna, MA., MBA.,MM
2. Ibu Ajeng Kurniati R, S.Si., M.Kes., Apt
selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Indonesia Timur Makassar.
3. Bapak
Syafruddin, S.Si.,M.Kes, selaku
Ketua Program Studi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Indonesia Timur
Makassar.
4. Pihak
Pengelolah Laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Indonesia Timur Makassar.
5. Bapak/Ibu
dosen Fakultas Farmasi Universitas Indonesia Timur yang dengan ikhlas membagikan
ilmunya kepada penulis selama duduk dalam bangku kuliah.
6. Saudaraku
tersayang Sitti Khotijah, Suyono, Bambang, Diyah, Akbar, Udin, Lukman Serta
sodara-sodara ku yang selama ini telah membantu, terimakasih atas semangat, kebaikan
dan do’a yang selalu diberikan.
7. Sahabat-sahabatku
Cius, Budi, Ukas, Ancha, Acho, Vikry, Kevin, Sidin, Pialin, Yasni, Dila, Sube,
Yana, Bety, dan untuk teman-teman kelas U11,
Pondok Minah serta teman-teman Jurusan Farmasi Bina Husada Kendari 2007 yang
tidak dapat penulis tuliskan satu persatu. Terimakasih atas dorongan serta
iringan doa yang tulus, dan semoga persahabatan kita tidak akan pernah pudar
oleh jarak dan waktu.
Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat banyak
kekurangan, Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan
kritikan dan saran yang membangun dari semua pihak. Semoga skripsi ini
bermanfaat dan dapat digunakan sebagai bahan informasi bagi yang memerlukan.
Makassar, Januari 2013
Penulis
ABSTRAK
MUHAMMAD
IMAM NAWAWI, ”Pengaruh Lama Perebusan
Kedelai Terhadap Kadar Vitamin B1 Secara Spektrofotometri UV-Vis”.
(Dibimbing oleh Nur Adi, Ajeng Kurniati Roddu dan Syafruddin)
Penelitian
ini bertujuan untuk menentukan pengaruh lama perebusan terhadap kadar vitamin
B1 pada kacang kedelai. Analisis dilakukan dengan menggunakan Spektrofotometri
visible dengan panjang gelombang 328,73 nm. Hasil penelitian menunjukkan kadar
rata-rata vitamin B1, untuk sampel dengan tanpa perebusan sebanyak 0,9018 mg/100g,
untuk perebusan 15 menit sebanyak 0,8037 mg/100g, untuk perebusan 30 menit
sebanyak 0,6045 mg/100g, dan untuk perebusan 45 menit sebanyak 0,3927 mg/100g. Persentase
penurunan kadar Vitamin B1 dalam proses perebusan diperoleh, dengan perebusan
15 menit sebanyak 10,88%, perebusan 30 menit diperoleh 32,97% dan perebusan 45
menit diperoleh 56,45%. Dari keseluruhan sampel diketahui bahwa, semakin lama peroses
prebusan maka kadar vitamin B1 semakin berkurang.
Kata
kunci : Kacang Kedelai, vitamin B1, Spektrofotometri Visibel
ABSTRACT
MUHAMMAD IMAM NAWAWI, "Effect of Soybean Long Against Poaching
levels of Vitamin B1 In Spectro UV-Vis". (Guided by Nur Adi, Maya Kurniati
Roddu and Syafruddin)
This
study aimed to determine the effect of long boiling
on levels of vitamin B1 on soybeans. Analyses
were performed using visible spectrophotometry
at a wavelength of 328.73 nm. The results
showed average levels of vitamin B1, for samples
without boiling as
0,9018 mg/100g, boiling for 15 minutes as 0,8037 mg/100g, boiling for 30 minutes
as 0,6045 mg/100g, and for boiling 45 minutes as
0,3927 mg/100g. The percentage decrease
in the levels of Vitamin B1 in the boiling
process is obtained, by boiling
15 minutes as much as 10.88%, boiling 30 minutes gained 32.97%. and
boiling 45 minutes gained 56.45%. Of the total sample is known that, the
longer the boiling proses diminishing levels
of vitamin B1.
Keywords: Soybeans, vitamin B1, Visible
spectrophotometry
DAFTAR
ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL............................................................................... i
LEMBAR
PENGESAHAN…….............................................................. ii
PRAKATA………................................................................................ iv
ABSTRAK…....................................................................................... vii
ABSTRAK.......................................................................................... viii
DAFTAR
ISI....................................................................................... ix
DAFTAR
TABEL............................................................................... xii
DAFTAR
LAMPIRAN…….................................................................... xiii
DAFTAR
GAMBAR………................................................................... xv
BAB I.
PENDAHULUAN……………...................................................
1
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Uraian
Umum Kedelai…....................................................... 4
1. Klasifikasi….................................................................... 4
2. Nama
Daerah................................................................. 4
3. Morfologi
Kacang Kedelai…............................................ 5
B. Uraian
Umum Vitamin B1…….............................................. 9
1. Sejarah
Penemuan Vitamin B1…...................................... 10
2. Sifat
Fisika dan Kimia Vitamin B1….................................. 10
C. Uraian Tentang Spektrofotometri Ultaviolet
dan Visibel......... 13
1.
Definisi Spektrofotometri….............................................. 13
2.
Tahap Analisis Kuantitatif dengan Spektrofomtometri…..... 19
3. Penetapan
Kadar dengan Spektrofotometri……................ 20
BAB
III. METODE PENELITIAN
B. Waktu
dan Lokasi Penelitian…….......................................... 22
C. Sampel
Penelitian……......................................................... 22
D. Alat
dan Bahan Penelitian……….......................................... 22
1. Alat-alat
yang digunakan…………………………................ 22
2. Bahan-bahan yang digunakan………………..................... 23
E. Metode
Analisis……............................................................ 23
1. Pengambilan Sampel………............................................ 23
2. Pengolahan
Sampel……………....................................... 24
3. Penyiapan
Larutan Pereaksi………….............................. 24
4. Pembuatan
Larutan Contoh………………........................ 25
5. Analisis
Tiamin Hidroklorida…………................................ 26
F. Analisis
Data…………………….............................................. 28
BAB
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Penelitian…………....................................................... 30
B. Pembahasan……………...................................................... 32
BAB
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan…...................................................................... 34
B. Saran………………….......................................................... 34
DAFTAR
PUSTAKA……….................................................................. 35
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Kandungan Kedelai................................................................... .............................................................................................. 7
2. Hasil
analisis kualitatif vitamin B1 pada kedelai (Glycine
max (L.) Merr)....................................................................................... ............................................................................................ 30
3. Hasil Pengukuran Kadar Vitamin B1 Kacang Kedelai pada
Panjang Gelombang 328,73 nm……………................................ ............................................................................................ 31
4. Analisis
Varian kadar vitamin B1 pada kacang kedelai
(Glycine max (L.) Merr........................................................................... ............................................................................................ 46
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Hasil Pengukuran Serapan Larutan Baku vitamin B1 secara Spektrofotometri
Visibel pada Panjang Gelombang 328,73 nm....................................................................................... 37
2. Hasil perhitungan persamaan regresi linear vitamin B1
dengan metode spektrofotometri-visibel
pada panjang gelombang 328,73 nm....................................................................................... 48
3. Contoh hasil
perhitungan kadar vitamin C pada tepung kecambah kedelai (Glycine max (L.) Merr)..................................................................... 40
4. Perhitungan
persen pengurangan kadar dalam kacang kedelai (Glycine max (L.) Merr)......................................................... 41
5. Perhitungan Statistik Data Kadar Vitamin B1 Pada Kacang Kedelai.......................................................................................................................... 43
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Skema Kerja Pengaruh
Lama Perebusan Kedelai Terhadap Kadar Vitamin B1 Secara Spektrofotometri UV-Vis................................ 36
2. Kurva persen (%) penurunan kadar vitamin B1 kacang kedelai yang direbus
pada beberapa lama waktu perebusa.............................. 42
3. Spektrofotometri UV-Vis........................................................... ........................................................................................... 47
4. Sampel Kedelai……………………............................................. ........................................................................................... 48
5. Sampel Kedelai......................................................................... ............................................................................................... 49
6.
Setelah
sampel mengalami peroses perebusan........................... 50
7. Sampel
telah mengalami penyaringan......................................... 51
8. Larutan
baku vitamin B1 1000 bpj dan 100 bpj ………….............. 52
9. Larutan
Baku dengan kosentrasi 1 bpj, 2 bpj, 3 bpj, 4 bpj, 5 bpj .... ............................................................................................... 53
10. Tahap
Pemisahan Sampel……………....................................... ........................................................................................... 54
1 komentar:
saya mau tanya, vitamin b1 itu bisa d spektrofotometri visible??
Posting Komentar