BAB I
PENDAHULUAN
Makanan merupakan
salah satu hal yang sangat dibutuhkan mahluk hidup, terkhusus bagi manusia.
Salah satu kebutuhan manusia yang sangat diperlukan dalam tubuh adalah protein,
dimana sumber akan protein terbagi menjadi protein nabati dan hewani. Salah
satu sumber protein nabati yang banyak terdapat di masyarakat adalah kedelai.
(Irianto, Djoko Pekik. 2007)
Kedelai (Glycine
max (L) Merr) atau yang lebih familiar dikenal dengan kacang kedelai, merupakan
sumber protein nabati yang effisien dan jika ditinjau dari segi harga merupakan
sumber protein yang cukup terjangkau sehingga sebagian besar kebutuhan protein nabati
dapat dipenuhi dari hasil olahan kacang kedelai. Kacang kedelai dikenal sebagai
makanan terbaik kadar proteinnya, dapat mencapai 35% dari beratnya. Ditambah
lagi kandungan asam amino penting yang terdapat dalam kacang kedelai yaitu
isoleucine, leucine, lysine, methionine, phenylalanine, threonin, triptophane
dan valin yang rata-rata tinggi, kecuali methionine dan phenylalanine. Serta kacang kedelai mengandung kalsium, fosfor,
besi, vitamin A dan B.
1
|
Seiring dengan perkembangan zaman berbagai
macam olahan pangan dengan berbahan dasar kacang kedelai telah banyak ditemukan
di masyarakat. Hasil olahan kacang kedelai terbagi menjadi 2 kelompok, yakni
yang diragikan dan tak diragikan. Salah satu hasil olahan kacang kedelai adalah
tempe. Tempe merupakan
makanan umum di Indonesia yang terbuat dari kacang kedelai.
Dari berbagai keuntungan yang didapat dari
kacang kedelai sebagai salah satu sumber vitamin B1 sehingga
mendasari penulis ingin mengetahui ada tidaknya vitamin B1 dan
seberapa besar kadar vitamin B1 ketika mengalami perebusan pada kacang
kedelai.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah lama perebusan berpengaruh
terhadap kadar Tiamin (vitamin B1) pada kacang kedelai.
Adapun
maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kacang kedelai (Glycine max (L) Merr) yang mengalami perebusan dapat
mempengaruhi kadar vitamin B1. Adapun tujuannya adalah untuk menentukan kadar
Tiamin (vitamin B1) pada kacang kedelai (Glycine
max (L) Merr) serta untuk
mengetahui pengaruh waktu perebusan terhadap kadar Tiamin (vitamin B1) pada
kacang kedelai (Glycine max (L) Merr).
Adapun
menfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat memberikan informasi
tentang kandungan gizi dari kacang kedelai
(Glycine max (L) Merr) dan sebagai sumber informasi untuk
penelitian-penelitian selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar